Cari Blog Ini

Rabu, 13 April 2016

AWAL WAKTU SALAT MENURUT ILMU FALAK

Proses pelaksanaan ibadah rukun Islam kaum muslimin selalu terikat dengan waktu-waktu tertentu, kecuali membaca kalimat syahadah. Prosesi ibadah puasa, zakat dan haji, perhitungannya berdasarkan pada perjalanan revolusi Bulan terhadap Bumi.Sedangkan salat yang merupakan kewajiban rutinitas harian kaum muslimin, perhitungannya mengacu pada waktu Bumi melakukan rotasi dan revolusi terhadap Matahari.[1]
Menghitung awal waktu salat merupakan salah satu ruang lingkup kajian ilmu falak, dimana umat Islam dalam mengerjakan salat harus dalam waktu yang telah ditentukan. Persoalan penentuan waktu dalam melaksanakan salat harus menggunakan pendekatan ilmu falak, karena ilmu falak merupakan sebuah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit untuk penentuan arah dan waktu di permukaan Bumi.

Sabtu, 09 April 2016

POSISI MATAHARI DALAM PERHITUNGAN WAKTU SALAT

        Matahari merupakan satu-satunya benda langit yang dijadikan sebagai patokan dalam penentuan waktu salat, hal ini didapatkan berdasarkanpemahaman ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis Rasulullah Saw. Dalam menjelaskan waktu salat.[1]Di masa awal, umat Islam menerjemahkan perjalanan Matahari untuk penentuan waktu salat dengan cara melihat langsung (ruyah) kepada Matahari atau bayangan yang dihasilkannya. Jadwal waktu salat yang ada selama ini di masjid-mesjid sepenuhnya berpedoman pada metode hisab, yaitu menghitung posisi Matahari saat mewujudkan tanda-tanda masuk waktu salat. Metode ini menggunakan pendekatan ilmu trigonometri bola dalam menerjemahkan perjalanan Matahari untuk dijadikan pedoman penentuan waktu salat. Metode ini juga sudah digunakan diseluruh dunia di mana umat Islam berada.