Cari Blog Ini

Sabtu, 21 Agustus 2021

MALAYSIA DAN MUHAMMADIYAH GUNAKAN KRITERIA BARU DALAM MENYUSUN KALENDER 1443 HIJRIAH


Dalam menyusun sebuah kalender Hijriah, kriteria yang dipakai menjadi salah satu yang perlu diketahui, hal ini disebabkan banyaknya kriteria yang ada dalam penyusunan kalender Hijriah, seperti kriteria Wujudul Hilal, Imkan Rukyat, dan Hisab Urfi.

Indonesia dalam hal ini Kementerian Agama dalam menyusun Kalender Hijriah 1443 masih menggunakan kriteria Imkan Rukyat 2.3.8. Kriteria ini merupakan sebuah kriteria yang telah disepakati dalam forum Menterian Agama, Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang disingkat dengan MABIMS. Kriteria Imkan Rukyat 2.3.8 adalah sebuah kriteria yang beranggapan hilal mungkin dilihat bila saat Matahari terbenam posisi hilal berada minimal 2 derajat di atas ufuk, sudut elongasi minimal 3 derajat, atau umur hilal lebih dari 8 jam setelah konjungsi.

Malaysia yang dulu nya bersama dengan negara-negara MABIMS menggunakan kriteria Imkan Rukyat 2.3.8, kini beralih kepada kriteria imkan rukyat baru, yaitu kriteria Imkan Rukyat 3.6,4. Kriteria Imkan Rukyat 3.6,4 adalah sebuah kriteria yang beranggapan bahwa hilal mungkin dilihat bila saat Matahari terbenam jika hilal berada pada posisi minimal 3 derajat di atas ufuk, dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat. Kriteria baru tersebut mulai dipakai oleh Malaysia dalam menyusun kalender 1443 Hijriah. Perbedaan dalam pemilihan kriteria juga berakibat pada perbedaan dalam penentuan hari pertama dalam bulan-bulan hijriah, seperti awal bulan Rajab 1443 H, dengan kriteria baru jatuh pada hari Kamis 3 Februari 2022. Sedangkan bila kriteria lama, 1 Rajab 1443 H jatuh pada hari Rabu 2 Februari 2022. Hal yang sama juga terjadi pada penentuan awal bulan Zulhijjah 1443 H. Untuk melihat bentuk kalender Hijriah 1443 di Malaysia dengan kriteria baru dapat diakses di link https://www.islam.gov.my/en/e-penerbitan/2784-takwim-hijri-1443h .

Ormas Islam Muhammadiyah dalam menyusun kalender Hijriah yang dulu menggunakan kriteria Wujudul Hilal, di mana awal baru dianggap sudah masuk bila saat Matahari terbenam pada tanggal 29 bulan yang sedang berjalan posisi hilal sudah di atas ufuk walau dengan ketinggian 0,5 derajat, atau dengan kata lain bila Matahari lebih awal terbenam ketimbang bulan, maka esoknya dianggap hari pertama dalam bulan baru. Dalam penyusunan kalender Hijriah 1443, Muhammadiyah menggunakan kriteria baru yang dikenal dengan kriteria Imkan Rukyat Istambul 2016. Kriteria Istambul merupakan sebuah kriteria Keputusan Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah Global yang diselenggarakan di Istambul, Turki, 2016.

Kriteria yang disepakati tersebut adalah:

1. Seluruh kawasan dunia dipandang sebagai satu kesatuan, sehingga bulan baru dimulai pada hari yang sama di seluruh kawasan dunia.

2. Awal bulan baru dimulai apabila terjadi imkan rukyat di belahan bumi manapun sebelum pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) dengan syarat ketinggian hilal minimal 5º dan elongasi minimal 8º pada saat terbenam Matahari.

3. Apabila imkan rukyat pertama di muka Bumi terjadi melewati pukul 12 malam (00.00 GMT/07.00 WIB) bulan baru tetap dimulai dengan syarat:

a. Kriteria imkan rukyat (tinggi hilal minimal 5°, elongasi minimal 8°) terpenuhi dan telah terjadi konjungsi sebelum fajar di New Zealand,

b. Imkan rukyat terjadi di daratan Amerika, bukan di lautan.

Untuk melihat kalender baru Muhammadiyah dengan kriteria baru dapat diakses pada link https://tarjih.or.id/unduh-kalender-islam-global-1443-hijriah/ .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar