Gerhana
adalah peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain,
seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari
dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan. Perhitungan
untuk mengetahui kapan terjadinya gerhana matahari adalah menghitung kapan bumi
memasuki bayang kerucut bulan yang mengakibatkan terlihat gerhana matahari di
bumi.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), namun
tidak di setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari. Hal ini disebabkan bidang
orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam
mengitari matahari, namun bidang orbit bulan berbuntuk miring dengan besar
sudut sekitar 5 derajat. Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit
bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari.
Dalam ilmu falak, gerhana matahari dikenal ada empat jenis, pertama
gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi seluruh piringan
matahari ditutupi oleh piringan bulan sehingga matahari terlihat hitam dan
memancarkan cahaya korona yang indah, seperti yang pernah terjadi tanggal 9
Maret 2016. Kedua gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya
sebahagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Ketiga gerhana
cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan
bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja sehingga matahari
terlihat hanya bercahaya pada lingkaran matahari yang berbentuk cincin,
sedangkan pada posisi tengah matahari berwarna hitam yang mirip dengan cincin.
Keempat gerhana hibrida, dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah
terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana
cincin. Gerhana jenis terahir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif
jarang terjadi atau langka.
Untuk jenis gerhana matahari tanggal 26 Februari 2017 adalah
gerhana matahari cincin, karena saat puncak gerhana, piringan bulan hanya
menetupi bahagian tengah piringan matahari saja. Secara umum gerhana matahari
cincin kali ini hanya melintasi di belahan bumi bahagian selatan yang diawali
Samudera Pasifik bahagian selatan, Amerika selatan, Samudera Atlantik bahagian
selatan dan berakhir di Benua Afrika Bahagian selatan. Daratan yang bisa
menyaksikan gerhana ini dalam bentuk gerhana matahari cincin adalah Chile,
Argentina, Angola, Zambia dan Kongo. sedangkan daerah lain hanya terlihat
gerhana matahari sebahagian atau gerhana parsial. Saat puncak gerhana cincin
terjadi, piringan bulah hanya menutupi 98 % piringan matahari sehingga sisa 2 %
piringan matahari yang bercahaya bisa dipastikan bahwa saat puncak gerhana
terjadi, negara-negara yang berada pada jalur gerhana mataharicincin tidak akan
gelap. Gerhana ini terjadi mulai pukul 13.15.18 sampai 16.31.37 Universal time
(UT) atau pukul 20.15.18 sampai 23.31.37 Waktu Indonesia Barat (Wib). Sedangkan
untuk wilayah Indonesia umumnya dan secara khusus daerah Aceh, gerhana ini
tidak terlihat sama sekali, hal ini dikarenakan jalur terjadinya gerhana tidak
memasuki wilayah Indonesia. Secara umum, ini merupakan gerhana yang kedua dari
empat kali gerhana yang akan terjadi di tahun 2017.
Note: gambar pertama diambil dari laman web langitselatan.com. sedangkan gambar kedua berasal dari web NASA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar