Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada fase purnama (full moon), namun gerhana bulan tidak terjadi disetiap bulan purnama, karena bidang orbit bulan tidak sejajar dengan bidang orbit bumi.
Gerhana bulan ada tiga macam jenisnya. Pertama, gerhana bulan total, gerhana ini terjadi disaat bulan sepenuhnya memasuki dalam bidang bayang inti (umbra) bumi, sehingga bulan terlihat saat puncak gerhana total berwarna hitam kemerah-merahan. Kedua gerhana sebagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi. Ketiga gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai kedalam bayang inti. Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak seperti pada saat purnama-purnama biasanya. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop, karena perubahan cahaya bulan saat masuk dalam bayang kerucut bumi hanya bisa dibedakan melalui pengamatan teleskop.
Gerhana bulan penumbra kembali terjadi pada Sabtu dini hari 6 Juni 2020, yaitu pukul 00.45.50 sampai 04.04.03 Wib. Bila cuaca langit cerah, gerhana bulan penumbra ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari awal sampai akhir. Gerhana bulan penumbra ini merupakan gerhana yang kedua dari enam gerhana yang akan terjadi dalam tahun 2020, yakni empat kali gerhana bulan dan dua kali gerhana matahari.
Gerhana bulan penumbra kembali terjadi pada Sabtu dini hari 6 Juni 2020, yaitu pukul 00.45.50 sampai 04.04.03 Wib. Bila cuaca langit cerah, gerhana bulan penumbra ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia dari awal sampai akhir. Gerhana bulan penumbra ini merupakan gerhana yang kedua dari enam gerhana yang akan terjadi dalam tahun 2020, yakni empat kali gerhana bulan dan dua kali gerhana matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar