Cari Blog Ini

Selasa, 31 Desember 2019

GERHANA MATAHARI DAN BULAN DI 2020



Gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan. Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon), namun tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan. Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari, namun bidang orbit bulan berbuntuk miring dengan besar sudut sekitar 5 derajat. Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.

Gerhana matahari dikenal ada empat jenis, pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah. Kedua gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Ketiga gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam. Keempat gerhana hibrida, dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin. Gerhana jenis terahir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.
Gerhana bulan dikenal ada tiga macam jenisnya. Pertama, gerhana bulan total, dimana saat puncak gerhana seluruh piringan bulan memasuki bayangan umbra (inti) bumi, sehingga bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan. Kedua gerhana bulan sebahagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang umbra). Ketiga gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai kedalam bayang inti (bayang umbra). Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar seperti pada saat purnama-purnama lainnya. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop. Gerhana penumbra ini hanya dikenal dalam ilmu falak, belum sampai pada tahapan pengkajian fikih, sehingga sampai hari ini saat peristiwa gerhana bulan penumbra terjadi masih ada perbedaan pendapat terhadap hukum salat gerhana tersebut.
Di tahun 2020, secara global akan terjadi 6 kali gerhana, 2 kali gerhana matahari dan 4 kali gerhana bulan.
1.      Gerhana bulan penumbra 11 Januari 2020, pukul 00.07.45-04.12.19 Wib
2.      Gerhana bulan penumbra 6 Juni 2020, pukul 00.45.50-04.04.03 Wib
3.      Gerhana matahari cincin 21 Juni 2020, pukul 11.47.38-15.32.15 Wib
4.      Gerhana bulan penumbra 5 Juli 2020, pukul 10.07.23-12.52.23 Wib
5.      Gerhana bulan penumbra 30 November 2020, pukul 14.32.21-18.53.20 Wib.
6.      Gerhana matahari total 14 Desember 2020, pukul 21.32.27-00.54.12 Wib.
Dari 4 gerhana bulan penumbra yang akan terjadi di tahun 2020 ada 2 gerhana yang bisa disaksikan di Indonesia, yaitu gerhana bulan penumbra 11 Januari 2020 dan 6 Juni 2020. Sedangkan untuk gerhana matahari, di Indonesia hanya berkesempatan melihat sekali, yaitu gerhana matahari cincin 21 Juni 2020. Gerhana matahari cincin ini akan melewati daratan Afrika, Eropa bahagian selatan dan timur dan Asia. Untuk wilayah Indonesia hanya melihat gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi 40 persen piringan matahari.

1 komentar: