Tidak dipugkiri lagi bahwa mengamati
benda langit di malam hari termasuk pemandangan yang sangat indah seperti,
melihat Bulan dari yang berbentuk sabit sampai berbentuk purnama, planet Venus,
Saturnus, Yupiter dan lain-lain. Dalam kondisi terpisah saja, sinar gemilang
yang dipantulkan oleh benda langit bisa menghibur manusia yang memandangnya,
apalagi disaat benda langit berkumpul dalam bentuk satu gari atau dalam bentuk
yang lain, sudah barang tentu peristiwa ini sangat indah. Perkumpulan benda
langit ada yang tiga, empat, ada juga yang sampek tujuh dengan bentuk segitiga
atau berbentuk garis. Hal ini terjadi akibat waktu yang dibutuhkan oleh benda
langit dalam berotasi dimasing-masing garis orbitnya berbeda-beda antara satu
benda langit dengan benda langit lainnya, sehingga posisi benda langit yang
terlihat di permukaan Bumi juga ikut berbeda-beda dan berpindah-pindah.
Dalam dua minggu ini kita memang
melihat ada tiga titik cahaya terang yang saling berdekatan di langit timur saat menjelang Subuh, cahaya
itu adalah planet Yupiter, Venus dan Mars, tetapi pada penghujung bulam
Muharram 1437 H ini ada peristiwa yang lebih menarik lagi di langit Timur, yaitu
peristiwa dimana Bulan sabit tua, planet Venus, Mars dan Yupiter berada pada
posisi segaris. Peristiwa segarisnya empat benda langit yang tergolong langka ini akan terjadi tanggal 8 November
2014 tepat pukul 4:43 Wib dinihari. Peristiwa ini hanya bisa di lihat di
wilayah Indonesia bagian Barat saja dan Aceh termasuk daerah yang sangat cocok
untuk pengamatan peristiwa ini, dikarenakan pada saat pukul 4:43 Wib langit
Timur Aceh masih sangat gelap, sedangkan untuk wilayah Indonesia Tengah dan
Timur tidak kebagian, karena saat peristiwa ini terjadi di dua wilayah ini
Matahari sudah terbit yang mengakibatkan cahaya keempat benda langit ini
hilang.
Bila kita simulasikan dengan Sofware
Stellarium, tepat pada pukul 4:43 Wib ada tiga benda langit terlihat berbentuk tiga
titik cahaya yang tersusun dengan rapi, sedangkan bulan berbentuk sabit, yang
paling tinggi adalah planet Yupiter, di bawahnya planet Mars, di bawahnya lagi
planet Venus dan yang paling bawah adalah bulan sabit tua. Posisi Bulan saat
itu dengan azimuth 92 derajat 20 menit 47 detik busur, ketinggian 13 derajat 14
menit 05 detik busur di atas ufuk Timur dan magnitude -7,76. Posisi
planet Venus saat itu dengan azimuth 90 derajat 16 menit 21 detik busur,
ketinggian 17 derajat 33 menit 34 detik busur di atas ufuk Timur dan
magnitude -3,25. Posisi planet Mars saat itu dengan azimuth 89 derajat 12 menit
00 detuk busur, ketinggian 19 derajat 33 menit 04 detik busur di atas ufuk
Timur dan magnitude 2,46. Posisi planet Yupiter saat itu dengan azimuth 86
derajat 16 menit 09 detik busur, ketinggian 28 derajat 16 menit 40 detik busur
di atas ufuk Timur dan magnitude -1,00. Dari data di atas dapat dipahami
bahwa cahaya yang paling terang dari empat benda langit tersebut adalah Bulan
yang berbentuk sabit, kemudian planet Venus, kemudian planet Yupiter dan yang
paling redup adalah planet Mars.
Bila cuaca langit Aceh cerah pada
saat itu, semua masyarakat bisa melihat dengan mata telanjang tanpa alat bantu
dan bisa juga mendokumentasi peristiwa langka ini. Untuk dokumentasi yang
maksimal mesti harus ada teleskop sebagai alat bantu dalam mengambil gambar
peristiwa ini. Berkenaan dengan peristiwa ini, bila cuaca langit mendukung,
kami dari Lembaga Kajian Ilmu Falak (LKIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe akan
mengamati dan mendokumentasikan peristiwa langka ini dengan perlengkapan kamera
dan teleskop yang kami punya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar