Untuk mengetahui kapan masuk tanggal
satu Syakban 1438 H, harus terlebih dahulu dilihat dan dianalisa data tentang
hilal pada tanggal 29 Rajab 1438 H, seperti konjungsi, tinggi hilal, umur
hilal, sudut elogasi dan fraksi illuminasi bulan. Berikut ini data hilal yang
penulis ambil dari BMKG.
- Konjungsi geosentrik atau ijtma’ adalah
peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nila ekliptika
Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi. Peristiwa ini
kembali terjadi pada hari Rabu 26 April 2017 pada pukul 12.16 Universal
Time (UT) atau pukul 19.16 WIB atau pukul 20.16 WITA atau pukul 21.16 WIT
dengan nilai ekliptika Bulan dan Matahari 36,451°. Peristiwa konjungsi
atau ijtima’ ini terjadi setelah Bulan mengintari Bumi selama 29
hari 9 jam 19 menit dari peristiwa konjungsi sebelumnya atau dikenal
dengan periode Sinodis Bulan.
- Ketinggian hilal pada hari Rabu tanggal 26 April 2017
M atau 29 Rajab 1438 H harus diabaikan, karena konjungsi terjadi setelah
Matahari terbenam diseluruh wilayah Indonesia. Hilal yang terhitung
sebagai tanda awal bulan Hijriah adalah hilal yang terlihat setelah
Matahari terbenam setelah terjadi konjungsi atau ijtima’. Tinggi
hilal pada hari Kamis 27 April 2017 M atau 30 Rajab 1438 H saat Matahari
terbenam diseluruh Indonesia berkisar antara 11.09° di Merouke, Papua
sampai 12,82° di Calang, Aceh.
- Sudut elogasi Bulan merupakan nilai sudut kemiringan
Bulan dari Matahari yang terbentuk saat Matahari terbenam dan posisi Bulan
di atas ufuk tempat Bulan terbenam. Nilai sudut elogasi Bulan saat
Matahari terbenam pada hari Kamis 27 April 2017 diseluruh Indonesia
berkisar antara 11,89° di Merauke, Papua sampai 13,70° di Sabang, Aceh.
- Umur Bulan merupakan jumlah waktu bulan dihitung
setelah konjungsi terjadi sampai Matahari terbenam. Umur bulan setelah
konjungsi pada hari Kamis 27 April 2017 saat matahari terbenam di
Indonesia berkisar antara 20,25 jam di Merauke, Papua sampai 23, 49 jam di
Sabang, Aceh.
- Fraksi illuminasi (FI) Bulan merupakan kadar
permukaan Bulan menerima cahaya Matahari yang dihitung saat Matahari
terbenam setelah terjadi konjungsi. Fraksi illuminasi bulan pada hari
Kamis 27 April 2017 di Indonesia berkisar antara 1,08° di Merauke, Papua
sampai 1,43° di Sabang, Aceh.
Berdasarkan data di atas, bisa
dipastikan secara hisab bahwa awal bulan Syakban 1438 H jatuh pada hari Jumat
28 April 2017 M atas dasar menggenapkan (istikmal) jumlah bulan
Rajab 30 hari, hal ini dikarenakan kondisi hilal pada hari Rabu 29 Rajab 1438 H
di Indonesia masih di bawah ufuk.
terimakasih atas info awla nya mengenai prediksi awal bulan hijriyah
BalasHapus