Oleh: Tgk.
Ismail, S.Sy., MA
Kepala Pusat
Studi Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe.
Dalam kajian ilmu falak, gerhana
bulan dikenal ada tiga macam jenisnya. Pertama, gerhana bulan total, gerhana
ini terjadi disaat bulan sepenuhnya memasuki dalam bidang bayang inti (umbra)
bumi, sehingga bulan terlihat saat puncak gerhana total berwarna hitam
kemerah-merahan.
Kedua gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam
kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai kedalam
bayang inti (bayang umbra). Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata
bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar seperti pada saat
purnama-purnama lainnya. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra
harus menggunakan teleskop. Gerhana penumbra ini hanya dikenal dalam ilmu
falak, belum sampai pada tahapan pengkajian fikih, sehingga sampai hari ini
saat peristiwa gerhana bulan penumbra terjadi masih ada perbedaan pendapat
terhadap hukum salat gerhana tersebut.
Ketiga gerhana sebagian (parsial), dimana saat puncak gerhana
terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang
umbra). Inilah jenis gerhana yang akan terlihat malam Selasa dini hari tanggal
8 Agustus 2017 yang bertepatan malam 15 Zukaidah 1438 Hijriah. Secara global, gerhana
ini dapat dilihat di Afrika, Timur Tengah, Asia, Australia dan Asia Tenggara
termasuk Indonesia.
Untuk wilayah Indonesia bagian barat (WIB), gerhana mulai terlihat
pukul 00.22 Wib saat piringan bulan mulai bersentuhan dengan bayang umbra bumi.
Puncak gerhana terjadi pada pukul 01.21 Wib dimana piringan bulan sudah
memasuki puncak tertinggi dalam bayangan umbra bumi. Gerhana bulan parsial kali
ini diperkirakan akan mencapai puncak gerhana saat intensitas cahaya bulan 25 % terhalang oleh bayang umbra bumi. Secara kasat
mata, saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan purnama ini akan terlihat 25
% bahagian piringan bawah berwarna hitam. Akhir gerhana terjadi pada pukul
02.18 Wib dimana piringan bulan terlepas dari bayangan umbra bumi. Di Indonesia,
gerhana bulan sebagian ini akan terjadi selam 1 jam 56 menit dapat dilihat dari Sabang sampai Merauke
dengan waktu terlihat disesuaikan dengan waktu daerah masing-masing.
Untuk wilayah Aceh di tahun 2017, inilah satu-satunya gerhana yang
dapat disaksikan oleh masyarakat, oleh karena itu mari kita siapkan diri kita
untuk menyambut peristiwa alamiah sebagai ayat kauniah tanda kekuasaan Allah
SWT dengan mempersiapkan salat sunat gerhana secara berjamaah di Masji-masjid
dan Menasah-menasah atau Mushalla-mushalla, perbanyaklah istiqfar dan
bersedekah sebagai amalan yang telah dipraktikkah oleh nabi kita dan sahabat
nya saat gerhana terjadi. Sekilas info, gerhana Bulan Total Insya Allah akan
terlihat di Aceh tanggal 31 Januari dan Juli 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar