Oleh. Ismail,
S.Sy., MA
Kepala Pusat
Studi Ilmu Falak LPPM IAIN Lhokseumawe
Salah satu permasalahan klasik yang
masih eksis di masyarakat muslim Indonesia adalah persoalan pelencengan arah
kiblat. Sejatinya, persoalan ini tidak terjadi lagi di era modern, mengingat
begitu maju dan mudahnya mendapatkan informasi seputar arah kiblat dan sudah
ada instrumen yang sangat akurat dalam hal mendeteksi arah kakbah yang terletak
di masjidil haram Mekah Saudi Arabia.
Dalam pendekatan ilmu falak, arah kiblat
adalah arah terdekat dalam likaran besar yang menghubungkan suatu tempat sampai
ke Kakbah. Untuk mengetahui arah ini, banyak instrumen yang tergolong memadai,
seperti bayang kiblat, rasydul kiblat, mizwala dan theodolet digital. Namun sampai
saat ini, tim yang ahli dalam bidang ini masih tergolong langka, sehingga
persoalan arah kiblat belum terealisasikan dengan sebagaimana mestinya.
Menaggapi
kelangkaan ahli dalam mengukur arah kiblat, Pusat Studi Ilmu Falak LPPM IAIN
Lhokseumawe mengadakan acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Hisab Arah Kiblat kepada
calon tenaga ahli yang mewakili dari kalangan mahasiswa, penyulus agama dan
Dayah. Acara ini dilaksanakan selama dua hari tanggal 19-20 Juli 2017 dengan
jumlah waktu 12 jam dalam empat materi yang terdiri atas Urgensi Ilmu Falak
dalam perspektif fikih, materi ini disampaikan oleh Tgk Asnawi Abdullah, MA
ketua MPU Kota Lhokseumawe, berikutnya materi “Arah kiblat dalam perspektif
Ilmu Falak”, materi ini disampaikan oleh Waled Mustafa M.Isa Pulo, Ahli Hisab
dan anggota MPU Aceh Utara, selanjut nya “Hisab arah kiblat”, materi ini
disampaikan oleh Tgk. Ismail, S.Sy. MA dosen ilmu falak Fakultas Syariah IAIN
Lhokseumawe. Terakhir praktikum mengukur arah kiblat dengan theodolit yang
dipandu oleh Muazir. M, S.Sy dan Abdul Rahman, S.HI. Acara ini sangat
bermanfaat dan harus selalu digalakkan demi terwujutnya akselerasi informasi
tentang arah kiblat di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar