Peristiwa gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada hari Kamis
26 Desember 2019 bertepatan 29 Rabiul Akhir 1441 H kian menjadi perhatian
masyarakat Indonesia, dimana peristiwa sunnatullah ini dapat disaksikan
di seluruh daratan Indonesia mulai pukul 10.34.24 sampai 14.00.53 WIB. Walau peristiwa
gerhana kali ini bertepatan dengan hari terjadinya tsunami di Aceh tahun 2004
silam, namun peristiwa gerhana bukan sebuah pertanda akan terjadi musibah,
peristiwa gerhana murni sebagai tanda kekuasaan Allah terhadap makhluk
ciptaannya, semua ciptaan Allah tidak terlepas dari Kudrah, Iradah
dan Ilmu Allah. Sehingga semua manusia yang melihat gerhana diharapkan
dapat menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Perlu diketahui bersama bahwa mengetahui peristiwa gerhana matahari
murni persoalan perhitungan matematis yang dibangun atas teori astonomis,
mengetahui gerhana bukan bahagian dari peristiwa gaib, sehingga tidak layak
disebutkan ramalan atau perkiraan untuk setiap peristiwa gerhana. Cara mengetahui
peristiwa gerhana sama seperti mengetahui waktu salat dan arah kiblat,
algoritma yang digunakan dalam menghitung peristiwa gerhana matahari sama
dengan algoritma menghitung waktu salat dan arah kiblat. Menghitung perjalanan matahari
dan bulan dalam sistem tata surya merupakan inti dari mengetahui setiap
peristiwa gerhana.
Gerhana matahari yang terjadi 26 Desember 2019 adalah jenis gerhana
matahari cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi,
piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja sehingga
matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip
cincin karena pada posisi tengah matahari berwarna hitam. Mengamati gerhana
matahari tentu berbeda dengan mengamati gerhana bulan, dimana sinar bulan tidak
sekuat matahari yang mampu merusak retina mata, sehingga mengamati gerhana
bulan boleh diamati secara langsung tanpa harus ada pengaman bagi mata. Untuk
mengamati gerhana matahari harus ada pelindung mata yang memiliki keamanan yang
standar untuk mata. Melihat matahari secara langsung akan merusak retina mata
yang berakibat kebutaan.
Ada beberapa cara yang perlu diketahui untuk dipersiapkan agar aman
dalam mengamati gerhana matahari cincin 26 Desember 2019.
1. Menggunakan
teleskop yang telah dilindungi dengan filter matahari. Perlu diingat, walau
telah dilindungi dengan filter matahari tetap jangan berlama-lama dalam menatap
matahari, hindari jangan sampai lebir dari 3 menit, usahakan setelah melihat
matahari dalam durasi 3 menit untuk melihat medan pandang yang hijau atau ke
arah lain agar mata merasa stabil kembali.
2. Menggunakan
kacamata matahari, kacamata ini terbuat khusus untuk mengamati matahari. Untuk
mendapatkan kacamata matahari tentunya sedikit sulit, namun dengan sistem jual
beli online tentu kesulitan tersebut bisa teratasi.
3. Menggunakan
kaca las nomor 14. Kaca las ini tergolong mudah didapatkan dan pastinya harga
juga terjangkau. Gunakan kaca las tersebut menutupi kedua mata selama
pengamatan gerhana, jangan pernah dilepaskan saat masih menatap matahari walau
sesaat. Menatap matahari langsung tanpa pelindung akan membahayakan retina mata
walau dalam waktu sesaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar