Cari Blog Ini

Selasa, 21 April 2015

STAIN MALIKUSSALEH SIAPKAN SATU TITIK PENGAMATAN NASIONAL GMT 2016



         
Indonesia satu-satunya daratan di bumi yang bisa menyaksikan peristiwa gerhana matahari total (GMT) 2016 mendatang. Peristiwa gerhana ini terjadi pada tanggal 09 Maret 2016 mulai pukul 06:20 Wib sampai pukul 08:32 Wib. Persiapan pengamatan GMT secara nasional telah terbentuk melalui Lokakarya Nasional GMT 2016 di kantor Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung pada tanggal 14 April 2015 lalu. Dalam lokakarya nasional yang dihadiri oleh perwakilan dari 40 lembaga dan instansi se-Indonesia yang dianggap berperan penting dalam menyukseskan pengamatan GMT secara nasional telah melahirkan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh suatu daerah untuk bisa dijadikan titik pengamatan GMT standar nasional. Diantaranya, tempat pengamatan harus terlihat laut di ufuk timur karena GMT terjadi pada saat matahari terbit, dan alat pengamatan GMT seperti kacamata matahari dan teleskop harus berstandar nasional.

            Dalam acara lokakarya nasional tersebut, STAIN Malikussaleh mengirimkan 3 orang utusan (tgk. Ismail, Muazir dan Mulyadi) untuk dijadikan panitia GMT nasional dan mendaftarkan kota Lhokseumawe sebagai salah satu titik pengamatan GMT berstandar nasional. Setelah kami pulang dari lokakarya nasional, persiapan terus kami lakukan mulai mengecek lokasi yang akan dijadikan tempat pengamatan GMT nanti dan berbagai persiapan alat pengamatan lainnya. Untuk saat ini setelah adanya pengadaan 2 teleskop baru pada akhir tahun 2014 lalu, kami telah memiliki 4 teleskop yang bisa digunakan untuk pengamatan GMT 2016 nanti, 2 teleskop otomatis yang standar nasional dan 2 lagi masih manual. Bila mengacu pada standar nasional, jumlah teleskop yang kita miliki masih minim, standar minimal teleskop otomatis harus ada 5 teleskop. Oleh karena itu, kami sangat berharap dukungan dan kerjasama dari semua pihak dalam menyukseskan acara pengamatan GMT nasional ini, mengingat penduduk dunia pasti berharap penuh pada semua titik pengamatan GMT nasional untuk bisa mereka saksikan peristiwa akbar ini walau hanya melalui live streaming.      

           Gerhana Matahari merupakan suatu peristiwa alamiah dimana posisi Matahari, Bulan dan Bumi berada pada satu garis lurus. Bila piringan Bulan hanya menutupi sebahagian piringan Matahari, maka gerhana ini dinamakan dengan Gerhana Matahari Parsial (GBP), bila piringan Bulan menutupi seluruh piringan Matahari, maka dinamakan dengan Gerhana Matahari Total (GMT), dan bila piringan Bulan menutupi pertengahan bulatan piringan Matahari, maka dinamakan Gerhana Matahari Cincin (GMC). 
         Gerhana Matahari total terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari. Secara kasat mata, di saat puncak gerhana terjadi, seluruh bulatan piringan Matahari akan terlihat berwarna hitam dan bumi akan gelap dalam beberapa menit saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar