Cari Blog Ini

Kamis, 21 Januari 2016

JADWAL GERHANA DI TAHUN 2016

Secara statistik, gerhana bukanlah peristiwa alam yang langka dan baru, karena dalam satu tahun Masehi ada kemungkinan maksimal terjadi gerhana hingga tujuh kali dengan berbagai jenis dan pariasi, seperti gerhana matahari total, gerhana matahari sebahagian, gerhana matahari cincin, gerhana bulan penumbra, gerhana bulan total, dan gerhana bulan sebahagian, hanya saja tidak semua daerah di setiap gerhana berkesempatan yang sama untuk menyaksikannya.
Gerhana telah dikenal oleh manusia semenjak zaman Babylonia dengan pola pemahaman susunan benda langit mulai dari egosentris, geosentris sampai heliosentris.  Meskipun demikian peristiwa gerhana tetap menjadi sebuah fenomena yang menarik dan unik bagi umat manusia. Ini sebuah kewajaran, karena manusia merupakan makhluk berpikir dan pola pikir manusia dibangun atas dasar hakikat dan sifat manusia yang selalu mempunyai rasa ingin tahu terhadap berbagai rahasia dan fenomena alam di sekitarnya.

            Dalam anggapan masyarakat awam, mengetahui peristiwa gerhana adalah suatu yang mustahil sama halnya mengetahui kapan kiamat dan kapan waktu kematian tiba yang merupakan bahagian dari persoalan gaib dan hanya Allah yang mengetahuinya. Seolah-olah orang yang mengetahui peristiwa gerhana sudah mendahului takdir Allah dan orang tersebut dibekali oleh kekuatan supranatural yang tergolong dalam kelompok paranormal. Kirangnya tulisan ini dapat menjembatani polapikir yang masih tergolong primitif ke dalam kancah ilmu pengetahuan modern.             
1.      Gerhana Bukti Kekuasaan Allah
Dalam Islam sudah jelas jawaban terhadap persoalan gerhana. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda bahwa matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, dan bila keduanya terjadi gerhana (gerhan matahari atau gerhana bulan) bukanlah karena kematian seseorang atau kelahiran seseorang. Gerhana hanyalah salah satu tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah Swt yang terjadi bukan karena faktor kebutulan apalagi dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan, seperti mengaitkan dengan kematian, pertumpahan darah atau peperangan dan kemungkinan akan terjadinya bencana.
Gerhana merupakan ketetapan Allah Swt dan semata-mata bagian dari sunnah Kauniah yang merupakan ayat-ayat Allah di alam semesta. Melalui gerhana, Allah telah menunjukkan kekuasaan atas alam semesta tentang bagaimana Allah mengatur keteraturan peredaran benda-benda langit, dimana semua benda langit bergerak dengan teratur tanpa pernah ada yang saling mendahului dan saling melanggar batas ketentuan yang telah ditetapkan, serta Allah menjelaskan keragaman karakteristik benda-benda langit dengan jumlah triliun juta dalam bentangan alam semesta, seperti Allah menjelaskan dalam Quran Surat Yunus ayat 5 tentang karakteristik bulan dan matahari, walaupun kelihatan keduanya bersinar namun hakikat cahayanya itu berbeda.  
Gerhana adalah peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan. (Susiknan Azhari: 2012: 71). Perhitungan untuk mengetahui kapan terjadinya gerhana adalah menghitung kapan bumi memasuki bayang kerucut bulan yang mengakibatkan terlihat gerhana matahari di bumi dan menghitung kapan bulan memasuki bayang kerucut bumi yang mengakibatkan terlihat gerhana bulan di bumi. Secara perhitungan global, di tahun 2016 akan terjadi empat peristiwa gerhana yang meliputi dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan. Keempat gerhana ini tidak semuanya berkesempatan bagus untuk disaksikan di Indonesia, apalagi di Aceh.
2.      Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus. Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), namun tidak di setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari. Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari, namun bidang orbit bulan berbuntuk miring dengan besar sudut sekitar 5 derajat. Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari. (Rinto Anugraha: 2012: 126).
Dalam ilmu falak, gerhana matahari dikenal ada empat jenis, pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah. Kedua gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Ketiga gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir yang berbentuk cincin  dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam. Keempat gerhana hibrida, dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin. Gerhana jenis terahir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.
Untuk tahun 2016, ada dua gerhana matahari yang akan terjadi. Pertama gerhana matahari total yang terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 mulai pukul 06:26 sampai pukul 08:26 Wib. Gerhana ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia dengan waktu dan bentuk gerhana yang berbeda-beda. Jalur gerhana yang terlihat total adalah Palembang, Belitung, Palangka Raya, Amuntai, Balikpapan, Poso, dan Palu. Sedangkan untuk wilayah lain seperti Aceh akan terlihat gerhana matahari parsial atau gerhana sebahagian.  
Kedua gerhana matahari cincin yang terjadi tanggal 1 Septerber 2016 mulai pukul 14:17 sampai pukul 17:55 Wib. Gerhana yang berbentuk cincin ini dapat di lihat di negara Tanzania, Gabon, Republik Congo, Republik Demokrasi Congo dan Madagaskar. Untuk wilayah Indonesia, daerah yang dapat menyaksikan gerhana ini dalam bentuk gerhana matahari sebahagian (parsial) menjelang terbenam matahari adalah Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
3.      Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada fase purnama (full moon), namun gerhana tidak terjadi disetiap bulan purnama, karena bidang orbit bulan tidak sejajar dengan bidang orbit bumi. Gerhana bulan ada tiga macam jenisnya. Pertama, gerhana bulan total, gerhana ini terjadi disaat bulan sepenuhnya memasuki dalam bidang bayang inti (umbra) bumi, sehingga bulan terlihat saat puncak gerhana total berwarna hitam kemerah-merahan. Kedua gerhana sebagian, dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi. Ketiga gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja, tidak sampai kedalam bayang inti. Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak seperti pada saat purnama-purnama lainnya. Pada bulan tidak dikenal adanya gerhana bulan cincin sebagaimana pada matahari, hal ini dikarenakan  jarak bumi dengan matahari lebih jauh ketimbang jarak bulan dengan bumi.
Untuk tahun 2016, hanya ada dua gerhana bulan, dan kedua-duanya adalah gerhana bulan penumbra. Pertama gerhana bulan penumbra terjadi pada tanggal 23 Maret 2016 mulai pukul 16:39 sampai pukul 20:54 Wib. Gerhana ini bisa disaksikan di Indonesia bahagian Barat dan Indonesia tengah saat bulan terbit di ufuk timur. Kedua gerhana bulan penumbra terjadi pada tanggal 17 September 2016 mulai pukul 23:54 sampai pukul 03:53 Wib. Gerhana bulan penumbra kali ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang samapai Merauke.

Kesimpulanya bahwa peristiwa gerhana bisa dihitung dikarenakan orbit bulan dan orbit bumi yang selalu tetap dalam setahun, sebagaimana penjelasan Alquran Surat Yunus ayat 5. Peristiwa gerhana terjadi disebabkan bentuk orbit bulan dan bentuk orbit bumi yang berbentuk lonjong, sehingga bulan dalam mengintari bumi ada posisi terdekat dan terjauh dengan bumi, begitu juga bumi dalam mengintari matahari terdapat posisi terdekan dan terjauh dengan matahari. Disaat posisi matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus dan posisi bulan dekat dengan bumi, maka bisa dipastikan terjadi gerhana matahari. Disaat posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus dan bulan dekat dengan bumi, maka bisa dipastikan gerhana bulan yang terjadi. Wallahu’aklam bissawab.

2 komentar: