Cari Blog Ini

Jumat, 24 Februari 2017

26 FEBRUARI 2017, GERHANA MATAHARI CINCIN TIDAK TERLIHAT DI ACEH

Gerhana adalah peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan. Perhitungan untuk mengetahui kapan terjadinya gerhana matahari adalah menghitung kapan bumi memasuki bayang kerucut bulan yang mengakibatkan terlihat gerhana matahari di bumi.

Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), namun tidak di setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari. Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari, namun bidang orbit bulan berbuntuk miring dengan besar sudut sekitar 5 derajat. Seandainya bidang orbit bulan sama dengan bidang orbit bumi, maka bisa dipastikan disetiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari.
Dalam ilmu falak, gerhana matahari dikenal ada empat jenis, pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah, seperti yang pernah terjadi tanggal 9 Maret 2016. Kedua gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebahagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan. Ketiga gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja sehingga matahari terlihat hanya bercahaya pada lingkaran matahari yang berbentuk cincin, sedangkan pada posisi tengah matahari berwarna hitam yang mirip dengan cincin. Keempat gerhana hibrida, dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin. Gerhana jenis terahir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.

Untuk jenis gerhana matahari tanggal 26 Februari 2017 adalah gerhana matahari cincin, karena saat puncak gerhana, piringan bulan hanya menetupi bahagian tengah piringan matahari saja. Secara umum gerhana matahari cincin kali ini hanya melintasi di belahan bumi bahagian selatan yang diawali Samudera Pasifik bahagian selatan, Amerika selatan, Samudera Atlantik bahagian selatan dan berakhir di Benua Afrika Bahagian selatan. Daratan yang bisa menyaksikan gerhana ini dalam bentuk gerhana matahari cincin adalah Chile, Argentina, Angola, Zambia dan Kongo. sedangkan daerah lain hanya terlihat gerhana matahari sebahagian atau gerhana parsial. Saat puncak gerhana cincin terjadi, piringan bulah hanya menutupi 98 % piringan matahari sehingga sisa 2 % piringan matahari yang bercahaya bisa dipastikan bahwa saat puncak gerhana terjadi, negara-negara yang berada pada jalur gerhana mataharicincin tidak akan gelap. Gerhana ini terjadi mulai pukul 13.15.18 sampai 16.31.37 Universal time (UT) atau pukul 20.15.18 sampai 23.31.37 Waktu Indonesia Barat (Wib). Sedangkan untuk wilayah Indonesia umumnya dan secara khusus daerah Aceh, gerhana ini tidak terlihat sama sekali, hal ini dikarenakan jalur terjadinya gerhana tidak memasuki wilayah Indonesia. Secara umum, ini merupakan gerhana yang kedua dari empat kali gerhana yang akan terjadi di tahun 2017.
Note: gambar pertama diambil dari laman web langitselatan.com. sedangkan gambar kedua berasal dari web NASA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar