Cari Blog Ini

Minggu, 09 Juli 2017

GBP 8 Agustus 2017, Satu-Satunya Gerhana yang dapat disaksikan dari Bumi Aceh di tahun 2017

Oleh: Tgk. Ismail, S.Sy., MA
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe.

Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada fase purnama (full moon), namun gerhana bulan tidak terjadi disetiap bulan purnama, karena bidang orbit bulan tidak sejajar dengan bidang orbit bumi.
 Dalam kajian ilmu falak, gerhana bulan dikenal ada tiga macam jenisnya. Pertama, gerhana bulan total, gerhana ini terjadi disaat bulan sepenuhnya memasuki dalam bidang bayang inti (umbra) bumi, sehingga bulan terlihat saat puncak gerhana total berwarna hitam kemerah-merahan.
Kedua gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti bumi), tidak sampai kedalam bayang inti (bayang umbra). Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar seperti pada saat purnama-purnama lainnya. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop. Gerhana penumbra ini hanya dikenal dalam ilmu falak, belum sampai pada tahapan pengkajian fikih, sehingga sampai hari ini saat peristiwa gerhana bulan penumbra terjadi masih ada perbedaan pendapat terhadap hukum salat gerhana tersebut.
Ketiga gerhana sebagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang umbra). Inilah jenis gerhana yang akan terlihat malam Selasa dini hari tanggal 8 Agustus 2017 yang bertepatan malam 15 Zukaidah 1438 Hijriah. Secara global, gerhana ini dapat dilihat di Afrika, Timur Tengah, Asia, Australia dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Untuk wilayah Indonesia bagian barat (WIB), gerhana mulai terlihat pukul 00.22 Wib saat piringan bulan mulai bersentuhan dengan bayang umbra bumi. Puncak gerhana terjadi pada pukul 01.21 Wib dimana piringan bulan sudah memasuki puncak tertinggi dalam bayangan umbra bumi. Gerhana bulan parsial kali ini diperkirakan akan mencapai puncak gerhana saat intensitas cahaya bulan  25 % terhalang oleh bayang umbra bumi. Secara kasat mata, saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan purnama ini akan terlihat 25 % bahagian piringan bawah berwarna hitam. Akhir gerhana terjadi pada pukul 02.18 Wib dimana piringan bulan terlepas dari bayangan umbra bumi. Di Indonesia, gerhana bulan sebagian ini akan terjadi selam 1 jam 56 menit  dapat dilihat dari Sabang sampai Merauke dengan waktu terlihat disesuaikan dengan waktu daerah masing-masing.

Untuk wilayah Aceh di tahun 2017, inilah satu-satunya gerhana yang dapat disaksikan oleh masyarakat, oleh karena itu mari kita siapkan diri kita untuk menyambut peristiwa alamiah sebagai ayat kauniah tanda kekuasaan Allah SWT dengan mempersiapkan salat sunat gerhana secara berjamaah di Masji-masjid dan Menasah-menasah atau Mushalla-mushalla, perbanyaklah istiqfar dan bersedekah sebagai amalan yang telah dipraktikkah oleh nabi kita dan sahabat nya saat gerhana terjadi. Sekilas info, gerhana Bulan Total Insya Allah akan terlihat di Aceh tanggal 31 Januari dan Juli 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar