Cari Blog Ini

Selasa, 11 Juni 2019

KAPAN AWAL RAMADHAN 1440 H.?


Bulan Ramadhan 1440 H tinggal menghitung hari, seiring dengan dekatnya dengan bulan Ramadhan, maka semakin banyaknya masyarakat yang mempertanyakan kapan dan hari apa jatuh 1 Ramadhan 1440 H. Hal ini sangat wajar dalam masyarakat kita di Indonesia, seringnya terjadi selisih dalam mengawali dan mengakhiri bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan ormas Islam seperti, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Persatuan Islam (Persis) berbeda dalam menetapkan kriteria awal bulan hijriah, perbedaan ini akan mewarnai dalam masyarakat Islam Indonesia.

Organisasi Muhammadiyah dalam penenetapan awal bulan hijriah mengacu kepada kriteria Wujudul Hilal, apabila hilal saat matahari terbenam sudah berada di atas ufuk, maka malam itu sudah dianggap masuk bulan baru. Nahdlatul Ulama (NU) menganut kriteria Imkan Rukyat 2 derajat, apabila hilal terlihat saat posisi di atas 2 derajat, maka kesaksian hilal itu diterima dan malam itu dianggam masuk bulan baru. Persatuan Islam (Persis) menganut kriteria Imkan Rukyat 3 derajat untuk tinggi hilal dan 6,4 derajat untuk sudut elogasi, artinya apabila saat matahari terbenam, hilal sudah berada di atas 3 derajat dengan sudut elogasinya 6,4 derajat, maka malam itu dianggap sudah masuk bulan baru.
            Untuk mengetahui kapan jatuh 1 Ramadhan 1440 H, terlebih dahulu kita harus mengetahui kondisi hilal (bulan sabit yang terlihat di atas kaki langit barat setelah matahari terbenam) untuk 1 Ramadhan 1440 H. Hilal menjadi patokan dalam menetapkan awal bulan hijriah dalam kalangan mazhab hisab dan mazhab rukyat di Indonesia.
            Data hilal untuk awal Ramadhan 1440 H di Indonesia adalah sebagai berikut: pertama, Konjungsi geosentrik atau ijtma’ yaitu peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nila ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi. Peristiwa ini kembali terjadi pada Munggu 5 Mei 2019 pukul 5.45 WIB atau pukul 6.45 WITA atau pukul 7.45 WIT.
            Kedua, tinggi hilal di atas ufuk barat pada hari Minggu tanggal 5 Mei 2019 M atau 29 Syakban 1440 H saat matahari terbenam diseluruh Indonesia berkisar antara 5 derajat 37 menit 1,2 detik Busur  (tertinggi) di Sabang Aceh sampai dengan 4 derajat 30 menit 59,4 detik busur (terendah) di Jaya Pura.
            Dari data hilal di atas, dapat dipastikan semua kriteria awal bulan hijriah yang dipakai selama ini oleh ormas Islam di Indonesia sudah terpenuhi pada tanggal 5 Mei 2019 atau 29 Syakban 1440 H. Artinya secara perhitungan ilmu falak awal Ramadhan 1440 H jatuh pada hari Senin 6 Mei 2019. Kepastiannya harus menunggu hasil sidang Itsbat pemerintah yang akan dilaksanakan pada sore hari 5 Mei 2019 di Jakarta, sidang Itsbat ini akan memadukan antara laporan hasil rukyah hilal di seluruh Indonesia dengan data astronomis. Kita berharap semua masyarakat bisa menunggu hasil sidang Itsbat dan dapat mengikutinya dalam mengawali awal puasa Ramadhan tahun ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar