Supermoon adalah peristiwa alamiah dimana posisi bulan berada paling
dekat dengan bumi yang bersamaan dengan bulan purnama. Bulan yang selalu
terlihat berubah-ubah bentuknya dari hari ke hari merupakan satelit alami bumi
selalu setia mengintari bumi dalam satu kali putaran membutuhkan waktu 29 hari
12 jam 44 menit 03 detik dan dikenal dengan periode sinodis. Bentuk orbit bulan
yang tidak bulat sempurna (tetapi berbentuk lonjong) mengakibatkan ada satu
saat dimana bulan terdekat dengan bumi (perige) dan disaat yang lain berada
pada posisi terjauh dengan bumi (apoge).
Periode orbit bulan dari posisi perige ke apoge dan kembali ke
parigedisebut sebagai periode anomalistik, yang secara rata-rata membutuh waktu
27 hari 13 jam 18 menit33 detik. Karena lama waktu yang dibutuhkan oleh bulan
untuk menyelesaikan kedua periode tersebut (sinodis dan anomalistik) berbeda,
maka tidak selamanya saat bulan purnama itu bertepatan dengan posisi terdekat
(perige) atau pada posisi terjauh (apoge).
Di tahun 2018, posisi bulan terdekat dengan bumi terjadi pada
tanggal 2 Januari 2018 yang bertepatan pada malam 15 Rabiul Akhir 1439 H.
Puncak purnama terjadi pada pukul 09.25 wib dan posisi bulan terdekat dengan
bumi terjadi pada pukul 04.54 wib, dimana jarak bumi bulan hanya mencapai
356.566 km saja. Pada saat tersebut piringan bulan akan terlihat lebih besar
sekitar 14 persen dari penampakan piringan bulan saat berada pada posisi
terjauh dengan bumi dengan jarak 406.462 km.
Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, Pusat Studi Ilmu Falak
IAIN Lhokseumawe membuat acara pengamatan Supermoon tersebut dengan menggunakan
teleskop berlokasi di depan gedung Perpustakaan IAIN Lhokseumawe, acarai ini
akan dilakasanakan mulai pukul 19.00 Wib sampai pukul 21.00 Wib dan ikuti oleh
seluruh mahasiswa jurusan Astronomi Islam dan pengurus Lembaga Kajian Ilmu
falak IAIN Lhokseumawe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar