Bulan
Ramadhan 1440 H tinggal menghitung hari, seiring dengan dekatnya dengan bulan
Ramadhan, maka semakin banyaknya masyarakat yang mempertanyakan kapan dan hari
apa jatuh 1 Ramadhan 1440 H. Hal ini sangat wajar dalam masyarakat kita di
Indonesia, seringnya terjadi selisih dalam mengawali dan mengakhiri bulan
Ramadhan. Hal ini dikarenakan ormas Islam seperti, Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama (NU) dan Persatuan Islam (Persis) berbeda dalam menetapkan kriteria awal
bulan hijriah, perbedaan ini akan mewarnai dalam masyarakat Islam Indonesia.
Organisasi Muhammadiyah dalam penenetapan awal bulan hijriah
mengacu kepada kriteria Wujudul Hilal, apabila hilal saat matahari terbenam
sudah berada di atas ufuk, maka malam itu sudah dianggap masuk bulan baru.
Nahdlatul Ulama (NU) menganut kriteria Imkan Rukyat 2 derajat, apabila hilal
terlihat saat posisi di atas 2 derajat, maka kesaksian hilal itu diterima dan
malam itu dianggam masuk bulan baru. Persatuan Islam (Persis) menganut kriteria
Imkan Rukyat 3 derajat untuk tinggi hilal dan 6,4 derajat untuk sudut elogasi,
artinya apabila saat matahari terbenam, hilal sudah berada di atas 3 derajat
dengan sudut elogasinya 6,4 derajat, maka malam itu dianggap sudah masuk bulan
baru.
Untuk mengetahui kapan jatuh 1
Ramadhan 1440 H, terlebih dahulu kita harus mengetahui kondisi hilal (bulan
sabit yang terlihat di atas kaki langit barat setelah matahari terbenam) untuk
1 Ramadhan 1440 H. Hilal menjadi patokan dalam menetapkan awal bulan hijriah dalam
kalangan mazhab hisab dan mazhab rukyat di Indonesia.
Data hilal untuk awal Ramadhan 1440
H di Indonesia adalah sebagai berikut: pertama, Konjungsi
geosentrik atau ijtma’ yaitu peristiwa ketika
nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nila ekliptika Matahari dengan
diandaikan pengamat berada di pusat Bumi. Peristiwa ini kembali terjadi pada
Munggu 5 Mei 2019 pukul 5.45 WIB atau pukul 6.45 WITA atau pukul 7.45 WIT.
Kedua, tinggi hilal di atas ufuk barat pada hari Minggu tanggal 5 Mei 2019
M atau 29 Syakban 1440 H saat matahari terbenam diseluruh Indonesia berkisar antara 5 derajat 37 menit 1,2 detik Busur
(tertinggi) di Sabang Aceh sampai dengan 4 derajat 30 menit 59,4 detik busur (terendah) di Jaya
Pura.
Dari data hilal di atas,
dapat dipastikan semua kriteria awal bulan hijriah yang dipakai selama ini oleh
ormas Islam di Indonesia sudah terpenuhi pada tanggal 5 Mei 2019 atau 29
Syakban 1440 H. Artinya secara perhitungan ilmu falak awal Ramadhan 1440 H
jatuh pada hari Senin 6 Mei 2019. Kepastiannya harus menunggu hasil sidang
Itsbat pemerintah yang akan dilaksanakan pada sore hari 5 Mei 2019 di Jakarta,
sidang Itsbat ini akan memadukan antara laporan hasil rukyah hilal di seluruh
Indonesia dengan data astronomis. Kita berharap semua masyarakat bisa menunggu
hasil sidang Itsbat dan dapat mengikutinya dalam mengawali awal puasa Ramadhan
tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar