Secara
statistik, gerhana bukanlah peristiwa alam yang langka dan baru, karena dalam
satu tahun Masehi ada kemungkinan maksimal terjadi gerhana hingga tujuh kali
dengan berbagai jenis dan pariasi, seperti gerhana matahari total, gerhana
matahari sebahagian, gerhana matahari cincin, gerhana bulan penumbra, gerhana
bulan total, dan gerhana bulan sebahagian, hanya saja tidak semua daerah di
setiap gerhana berkesempatan yang sama untuk menyaksikannya.
Gerhana telah dikenal oleh manusia semenjak zaman Babylonia dengan
pola pemahaman susunan benda langit mulai dari egosentris, geosentris sampai
heliosentris. Meskipun demikian
peristiwa gerhana tetap menjadi sebuah fenomena yang menarik dan unik bagi umat
manusia. Ini sebuah kewajaran, karena manusia merupakan makhluk berpikir dan
pola pikir manusia dibangun atas dasar hakikat dan sifat manusia yang selalu
mempunyai rasa ingin tahu terhadap berbagai rahasia dan fenomena alam di
sekitarnya.