Cari Blog Ini

Jumat, 16 Desember 2016

RUMUS MENCARI BAYANG-BAYANG KIBLAT


  1. Data yang diperlukan
1.      Lintang tempat (φ) = 05° 07ʹ 39ʺ LU[1]
2.      Bujur tempat (λ) = 97° 09ʹ 11ʺ BT
3.      Deklinasi Matahari (δₒ) = 01 Pebruari pukul 12 WIB -16° 57ʹ 32ʺ[2]
4.      Perata waktu (equation of time) (e) = tanggal 01 Pebruari  -00. 13. 37

Selasa, 13 Desember 2016

RUMUS MENCARI ARAH KIBLAT Koordinat Gedung Biro Rektor IAIN Lhokseumawe

  


  1. Data yang diperlukan.
  1.      Lintang tempat (φ) = 05° 07ʹ 39ʺ LU
  2.      Bujur tempat (λ) = 97° 09ʹ 11ʺ BT
  3.      Lintang Ka’bahk) = 21° 25ʹ 21ʺ LU
  4.      Bujur Ka’bahk) = 39° 49ʹ 34ʺ BT

Rabu, 09 November 2016

BULAN PURNAMA 14 NOVEMBER 2016 TERISTIMEWA DALAM 26 TAHUN TERKHIR.

Bulan purnama tidaklah terasing dalam pendengaran dan penglihatan masyarakat umum, hal ini dikarenakan bulan satu-satunya benda langit yang dekat dengan bumi dan selalu menghiasi langit dengan bentuk permukaan yang selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Sebagai satelit bumi, bulan selalu mengintari bumi dengan bentuk orbit yang lonjong (elip) dengan waktu tempuh dalam satu kali orbit (sinodis) 29 hari 12 jam 44 menit 43 detik. Bentuk orbit bulan yang lonjong mengakibatkan dalam perjalanan nya ada saat dimana posisi bulan terjauh dengan bumi (apoge) dengan jarak 405.969 km dan saat terdekat dengan bumi (perige) dengan jarak 363.104 km dan jarak rata-rata bumi ke bulan adalah 384.400 km.

Rabu, 05 Oktober 2016

MALAM PENGAMATAN BULAN INTERNASIONAL TAHUN 2016 PADA TANGGAL 8 OKTOBER 2016

Malam pengamatan bulan internasional yang biasanya disebut dengan International Observe the Moon Night (InOMN) merupakan kegiatan tahunan yang digagas dan dideklarasikan pertama kali pada tahun 2010 oleh para astronom amatir dan profesional di Negara Amerika Serikat, kemudian acara ini disambut dengan baik dan selalu diperingati di setiap tahunnya oleh semua tim astronom amatir dan professional di seluruh dunia.

Kamis, 15 September 2016

GERHANA BULAN PENUMBRA 17 SEPTEMBER, PENUTUP PERISTIWA GERHANA DI TAHUN 2016.

Gerhana adalah peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada fase purnama (full moon), namun gerhana bulan tidak terjadi disetiap bulan purnama, karena bidang orbit bulan tidak sejajar dengan bidang orbit bumi.
Dalam ilmu falak, gerhana bulan dikenal ada tiga macam jenisnya. Pertama, gerhana bulan

Senin, 04 Juli 2016

KENAPA PENGIKUT ABU PEULEUKUNG NAGAN RAYA LEBIH AWAL DALAM MENGAWALI DAN MENGAKHIRI PUASA 1437 H..? INI JAWABAN SAYA.

Dalam pemberitaan harian serambi indonesia hari ini menyebutkan, Ribuan pengikut thariqad syattariah Abu Habib Muda Seunagan atau biasa disebut Abu Peuleukung di Kabupaten Nagan Raya, hari ini (Senin 4 Juli 2016) melakukan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah. Hal ini wajar-wajar saja karena jumlah puasa yang mereka tempuh sudah mencapai 30 hari, terhitung semenjak tanggal 4 Juni 2016. Penetapan awal puasa Ramadhan 1437 Hijriyah mereka lebih awal dua hari dari penetapan resmi Pemerintah Republik Indonesia melalui sidang Itsbat. Sidang itsbat menetapkan 1 Ramadhan 1437 Hijriyah jatuh pada hari Senin 6 Juni 2016, sedangkan pengikut Abu Peuleukung menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu 4 Juni 2016.

Rabu, 18 Mei 2016

RUMUS LAMA SIANG DAN LAMA BERPUASA UNTUK LHOKSEUMAWE TANGGAL 01 JULI 2016

Koordinat Masjid Cunda Kota Lhokseumawe.
Data yang diperlukan:
a.       Lintang tempat (φ) = 05° 10ʹ 23ʺ LU
b.      Tinggi tempat dari permukaan laut = 4 meter
c.       Deklinasi Matahari (δₒ) = tanggal 01 juli 2016 pukul 12 WIB 23° 03ʹ 07ʺ

   1)      Lama Siang di Lhokseumawe tanggal 01 Juli 2016

Jumat, 06 Mei 2016

MEMAHAMI PERISTIWA TRANSIT PLANET MERKURIUS 9 MEI 2016

Senin, 9 Mei 2016, Bumi kita kembali dihiasi oleh fenomena astronomis yang tergolong langka yaitu peristiwa transit Merkurius, dimana sebuah peristiwa saat planet Merkurius melintasi piringan matahari. Peristiwa ini terjadi saat Bumi, Merkurius dan Matahari berada pada satu garis lurus. Secara kasat mata, saat transit Merkurius terjadi, kita akan melihat satu titik hitam sebesar biji kacang hijau yang berjalan melintasi piringan matahari. Peristiwa transit Merkurius sama seperti peristiwa transit Venus yang pernah terjadi pada hari Rabu, 6 Juni 2012.

Rabu, 13 April 2016

AWAL WAKTU SALAT MENURUT ILMU FALAK

Proses pelaksanaan ibadah rukun Islam kaum muslimin selalu terikat dengan waktu-waktu tertentu, kecuali membaca kalimat syahadah. Prosesi ibadah puasa, zakat dan haji, perhitungannya berdasarkan pada perjalanan revolusi Bulan terhadap Bumi.Sedangkan salat yang merupakan kewajiban rutinitas harian kaum muslimin, perhitungannya mengacu pada waktu Bumi melakukan rotasi dan revolusi terhadap Matahari.[1]
Menghitung awal waktu salat merupakan salah satu ruang lingkup kajian ilmu falak, dimana umat Islam dalam mengerjakan salat harus dalam waktu yang telah ditentukan. Persoalan penentuan waktu dalam melaksanakan salat harus menggunakan pendekatan ilmu falak, karena ilmu falak merupakan sebuah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit untuk penentuan arah dan waktu di permukaan Bumi.

Sabtu, 09 April 2016

POSISI MATAHARI DALAM PERHITUNGAN WAKTU SALAT

        Matahari merupakan satu-satunya benda langit yang dijadikan sebagai patokan dalam penentuan waktu salat, hal ini didapatkan berdasarkanpemahaman ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis Rasulullah Saw. Dalam menjelaskan waktu salat.[1]Di masa awal, umat Islam menerjemahkan perjalanan Matahari untuk penentuan waktu salat dengan cara melihat langsung (ruyah) kepada Matahari atau bayangan yang dihasilkannya. Jadwal waktu salat yang ada selama ini di masjid-mesjid sepenuhnya berpedoman pada metode hisab, yaitu menghitung posisi Matahari saat mewujudkan tanda-tanda masuk waktu salat. Metode ini menggunakan pendekatan ilmu trigonometri bola dalam menerjemahkan perjalanan Matahari untuk dijadikan pedoman penentuan waktu salat. Metode ini juga sudah digunakan diseluruh dunia di mana umat Islam berada.

Selasa, 29 Maret 2016

SEPERTI INILAH BENTUK GERHANA BULAN PENUMBRA

Rabu malam (23/03/2016) Pusat Studi Ilmu Falak STAIN Malikussaleh melakukan pengamatan peristiwa gerhana bulan penumbra. Acara ini kami laksanakan di halaman perpustakaan STAIN Malikussaleh mulai pukul 18:30 sampai pukul 21:00 wib. Gerhana ini secara perhitungan terjadi semenjak pukul 16:39 sampai pukul 20:54 Wib. Untuk

Kamis, 03 Maret 2016

STAIN Malikussaleh Ujicoba Lokasi Pengamatan Gerhana 9 Maret 2016

Pusat Studi Ilmu Falak STAIN Malikussaleh Lhokseumawe ujicoba lokasi pengamatan gerhana matahari yang akan dipakek untuk pengamatan dan shalat gerhana pada tanggal 9 Maret 2016. Lokasi yang akan kami jadikan sebagai tempat pengamatan gerhana matahari dan salat gerhana adalah lapangan KP-3, lokasi

Jumat, 26 Februari 2016

STAIN Malikussaleh Lhokseumawe Sosialisasikan Cara Aman Mengamati Gerhana Matahari


Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe mengadakan acara sosialisasi cara aman mengamati gerhana matahari. Acara yang berlangsung dari pukul 11:00 s/d 15:00 wib di kampus STAIN Malikussaleh Lhokseumawe berlangsung dengan sukses, hal ini terlihat pada antusias peserta dan cuaca yang mendukung sehingga semua pengunjung dapat melihat langsung bagaimana bulatan matahari.

Jumat, 19 Februari 2016

STAIN Malikussaleh Lhokseumawe jadikan lapangan KP-3 Kota Lhokseumawe sebagai pusat pengamatan Gerhana Matahari dan salat gerhana matahari secara berjamaah 9 Maret 2016

Peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi tanggal 9 Maret 2016  tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan di seluruh wilayah Indonesia telah dilakukan untuk menyambut peristiwa yang fenomenal ini.
            Untuk wilayah lhokseumawe, Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyambut peristiwa gerhana matahari tersebut. Menurut perhitungan kami,

Kamis, 21 Januari 2016

STAIN Malikussaleh Lhokseumawe siapkan 500 Kacamata Matahari untuk Pengamatan GMT 9 Maret 2016

Peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi tanggal 9 Maret 2016 sudah menjadi isu nasional dan kejadiannya tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan di tingkan lokal dan nasional mulai diadakan. Seperti, Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) telah melakukan
launching hitung mundur GMT 2016 pada tanggal 14 Januari 2016 di kantor pusat LAPAN Rawamangun Jakarta Tumur, kegiatan ini bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa dari pemahaman yang salah terhadap peristiwa gerhana.
            Untuk wilayah lhokseumawe, Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyambut peristiwa gerhana matahari tersebut. Salah satu upaya yang sedang kami lakukan adalah mempersiapkan kacamata matahari sekitar 500 buah. Kacamata matahari ini direncanakan akan dibagikan kepada peserta pengunjung saat gerhana terjadi, memiliki kacamata matahari sangatlah penting karena gerhana matahari tidak bisa dilihat tanpa pelindung mata dan bila dipaksa untuk melihat akan berakibat buta.

JADWAL GERHANA DI TAHUN 2016

Secara statistik, gerhana bukanlah peristiwa alam yang langka dan baru, karena dalam satu tahun Masehi ada kemungkinan maksimal terjadi gerhana hingga tujuh kali dengan berbagai jenis dan pariasi, seperti gerhana matahari total, gerhana matahari sebahagian, gerhana matahari cincin, gerhana bulan penumbra, gerhana bulan total, dan gerhana bulan sebahagian, hanya saja tidak semua daerah di setiap gerhana berkesempatan yang sama untuk menyaksikannya.
Gerhana telah dikenal oleh manusia semenjak zaman Babylonia dengan pola pemahaman susunan benda langit mulai dari egosentris, geosentris sampai heliosentris.  Meskipun demikian peristiwa gerhana tetap menjadi sebuah fenomena yang menarik dan unik bagi umat manusia. Ini sebuah kewajaran, karena manusia merupakan makhluk berpikir dan pola pikir manusia dibangun atas dasar hakikat dan sifat manusia yang selalu mempunyai rasa ingin tahu terhadap berbagai rahasia dan fenomena alam di sekitarnya.