Cari Blog Ini

Minggu, 03 Desember 2017

HILAL 1 RABIUL AWAL 1439 H TERLIHAT DI LHOKSEUMAWE

Oleh. Tgk. Ismail, S.Sy., M.A (Kepala Pusat Studi Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe)

Hilal merupakan bulan sabit tipis yang terlihat saat setelah matahari terbenam di ufuk barat setelah terjadi konjungsi atau ijtimak. Hilal yang merupakan tanda waktu bagi bulan baru dalam kalender hijriah termasuk persoalan yang unik, dimana keterlihatannya masih diperbincangkan untuk kadar atau standar ketinggian yang harus terpenuhi agar hilal itu bisa diamati dengan mata telanjang atau menggunakan teleskop. Di Indonesia saat ini, sebahagian penganut rukyah masih meyakini, posisi hilal dengan tinggi 2 derajat dan sudut elogasi 3 derajat sudah imkan rukyah bahkan diyakini bisa dilihat dengan kasat mata. Imformasi terakhir, kriteria ini belum bisa diterima oleh sebahagian pencinta sains dengan alasan kriteria itu masih mustahil terealisasi untuk standar rukyah. Terakhir kriteria imkan rukyah di usulkan 3 derajat untuk ketinggian dan 6,4 untuk sudut elogasi.

Jumat, 27 Oktober 2017

IAIN Lhokseumawe Peringati Malam Pengamatan Bulan Internasional 2017



Oleh. Tgk. Ismail, S.Sy, M.A
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe
            InOMN adalah singkatan dari International Observe the Moon Night atau malam pengamatan bulan internasional. InOMN merupakan kegiatan tahunan yang digagas dan dideklarasikan pertama kali pada tahun 2010 oleh para astronom amatir dan profesional di negara Amerika Serikat, kemudian acara ini disambut dengan baik oleh pecinta langit dan selalu diperingati di setiap tahunnya oleh semua tim astronom amatir dan professional di seluruh dunia.

Selasa, 22 Agustus 2017

IAIN Lhokseumawe Latih Kader Ulama Hisab Rukyat

Oleh. Ismail, S.Sy., MA
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak LPPM IAIN Lhokseumawe

Menyikapi persoalan perbedaan dalam penentuan awal bulan hijriah yang selalu terjadi dalam masyarakat Indonesia, khususnya saat penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal dan Zulhijah. Maka, Pusat Studi Ilmu Falak LPPM IAIN Lhokseumawe mengadakan Workshop Kader Ulama Hisab Rukyat selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 20-22 Agustus 2017. Acara ini dilaksanakan di Laboratorium Astronomi Islam gedung Biro Rektor IAIN Lhokseumawe dengan jumlah peserta 30 orang dari perwakilan guru dayah yang ada di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Minggu, 20 Agustus 2017

21 Agustus 2017, Gerhana Matahari Total Hanya Terlihat Di Amerika Serikat

Oleh. Tgk. Ismail, S.Sy.,MA
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak IAIN LPPM Lhokseumawe

Gerhana Matahari merupakan suatu peristiwa alamiah dimana posisi Matahari, Bulan dan Bumi berada pada satu garis lurus. Bila piringan Bulan hanya menutupi sebahagian piringan Matahari, maka gerhana ini dinamakan dengan Gerhana Matahari Parsial (GBP), bila piringan Bulan menutupi seluruh piringan Matahari, maka dinamakan dengan Gerhana Matahari Total (GMT), dan bila piringan Bulan menutupi pertengahan bulatan piringan Matahari, maka dinamakan Gerhana Matahari Cincin (GMC).

Sabtu, 05 Agustus 2017

IAIN Lhokseumawe Akan Melakukan Pengamatan Gerhana Bulan Parsial

Oleh: Tgk. Ismail, S.Sy., MA
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe.

Dalam kajian ilmu falak, gerhana bulan dikenal ada tiga macam, pertama, gerhana bulan penumbra, kedua, gerhana bulan total, dan ketiga, gerhana bulan parsial. Gerhana parsial inilah yang akan terjadi pada selasa dini hari 8 Agustus 2017 mulai pukul 00.22 – 02.18 Wib. Gerhana bulan parsial terjadi disaat permukaan bulan hanya memasuki sebagian bayang inti bumi, sehingga saat puncak gerhana terjadi, sebagian permukaan bulan akan terlihat hitam kemerah-merahan akibat bayang bumi yang terkenak di permukaan bulan. Gerhana bulan parsial bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa harus ada alat bantu seperti teleskop

Jumat, 04 Agustus 2017

IAIN Lhokseumawe Buat Acara BIMTEK Hisab Arah Kiblat

Oleh. Ismail, S.Sy., MA
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak LPPM IAIN Lhokseumawe

            Salah satu permasalahan klasik yang masih eksis di masyarakat muslim Indonesia adalah persoalan pelencengan arah kiblat. Sejatinya, persoalan ini tidak terjadi lagi di era modern, mengingat begitu maju dan mudahnya mendapatkan informasi seputar arah kiblat dan sudah ada instrumen yang sangat akurat dalam hal mendeteksi arah kakbah yang terletak di masjidil haram Mekah Saudi Arabia.
            Dalam pendekatan ilmu falak, arah kiblat adalah arah terdekat dalam likaran besar yang menghubungkan suatu tempat sampai ke Kakbah. Untuk mengetahui arah ini, banyak instrumen yang tergolong memadai, seperti bayang kiblat, rasydul kiblat, mizwala dan theodolet digital. Namun sampai saat ini, tim yang ahli dalam bidang ini masih tergolong langka, sehingga persoalan arah kiblat belum terealisasikan dengan sebagaimana mestinya.

Kamis, 13 Juli 2017

FASYA IAIN Lhokseumawe Buka Jurusan Ilmu Falak (Astronomi Islam)

Oleh: Tgk. Ismail, S.Sy.,MA
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak LPPM IAIN Lhokseumawe



          Informasi seputar ilmu falak di kampus IAIN Lhokseumawe memang terasa tidak asing langi ditelinga masyarakat Aceh khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, hal ini sangat wajar dikarenakan semenjak tahun 2010 di kampus ini sudah mulai memperioritaskan kajian ilmu falak, hal ini dibuktikan dengan terbentuknya UKM Lembaga Kajian Ilmu Falak (LKIF) di tingkat Ormawa, pada tahun 2015 dibentunya Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) di bawah LPPM IAIN Lhokseumawe. Keberadaan LKIF dan PSIF secara kenyataan sangat bermanfaat bagi masyarakat umum, dimana semua peristiwa penting seperti gerhana bulan dan gerhana matahari selalu diimformasikan jauh-jauh hari sebelum peristiwa terjadi dengan harapan semua masyarakat bisa menyiapkan diri untuk salat sunat gerhana yang dianjurkan oleh agama Islam. Tidak hanya itu, para penggian ilmu langka ini juga selalu turut andil dalam menjawab opini publik di seputar ilmu falak, seperti persoalaan kiblat, waktu salat dan fenomena perbedaan dalam mengawali atau mengakhiri puasa Ramadhan.

Minggu, 09 Juli 2017

GBP 8 Agustus 2017, Satu-Satunya Gerhana yang dapat disaksikan dari Bumi Aceh di tahun 2017

Oleh: Tgk. Ismail, S.Sy., MA
Kepala Pusat Studi Ilmu Falak IAIN Lhokseumawe.

Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada fase purnama (full moon), namun gerhana bulan tidak terjadi disetiap bulan purnama, karena bidang orbit bulan tidak sejajar dengan bidang orbit bumi.

Jumat, 19 Mei 2017

KAPAN AWAL RAMADHAN 1438 H.?

Bulan Ramadhan 1438 H tinggal menghitung hari, seiring dengan dekatnya dengan bulan Ramadhan, maka semakin banyaknya masyarakat yang mempertanyakan kapan dan hari apa jatuh 1 Ramadhan 1438 H. Hal ini sangat wajar dalam masyarakat kita di Indonesia, karena seringnya terjadi selisih dalam mengawali dan mengakhiri bulan Ramadhan. Selisih dalam mengawali Ramadhan juga sangat berpariasi, ada yang selisih satu hari, dua hari, bahkan ada yang sampai tiga hari. Hal ini dikarenakan ormas Islam seperti, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan Persatuan Islam (Persis) berbeda dalam menetapkan kriteria awal bulan hijriah. Perbedaan ini akan mewarnai dalam masyarakat Islam Indonesia.

Selasa, 25 April 2017

ANALISIS PENENTUAN AWAL BULAN SYAKBAN 1438 H / 2017 M


Untuk mengetahui kapan masuk tanggal satu Syakban 1438 H, harus terlebih dahulu dilihat dan dianalisa data tentang hilal pada tanggal 29 Rajab 1438 H, seperti konjungsi, tinggi hilal, umur hilal, sudut elogasi dan fraksi illuminasi bulan. Berikut ini data hilal yang penulis ambil dari BMKG.
  1. Konjungsi geosentrik atau ijtma’ adalah peristiwa ketika nilai bujur ekliptika Bulan sama dengan nila ekliptika Matahari dengan diandaikan pengamat berada di pusat Bumi. Peristiwa ini kembali terjadi pada hari Rabu 26 April 2017 pada pukul 12.16 Universal Time (UT) atau pukul 19.16 WIB atau pukul 20.16 WITA atau pukul 21.16 WIT dengan nilai ekliptika Bulan dan Matahari 36,451°. Peristiwa konjungsi atau ijtima’ ini terjadi setelah Bulan mengintari Bumi selama 29 hari 9 jam 19 menit dari peristiwa konjungsi sebelumnya atau dikenal dengan periode Sinodis Bulan.

Kamis, 30 Maret 2017

Fenomena Alam "Halo Matahari" Kembali Terlihat di Langit Lhokseumawe


Halo adalah lingkaran cahaya yang melingkar di sebuah sumber cahaya yang berwarna pelangi. Bila cahaya ini terlihat di sekitar matahari, maka dinamanyi Halo Matahari, bila terlihat di sekitar bulan, maka Halo Bulan namanya. Halo matahari atau halo bulan tergolong sebagai peristiwa obtik (peristiwa yang terlihat dari hasil interaksi cahaya dan materi), bukan peristiwa astronomis yang dapat dihitung kapan peristiwa akan terjadi. Halo Matahari atau Halo bulan terjadi akibat

Senin, 27 Maret 2017

PREDIKSI 1 RAJAB 1438-H/2017-M.

          Bulan Rajab adalah bulan yang ke 7 dalam hitungan kalender Hijriah. Dalam bulan ini banyak amalan sunnah yang harus dikerjakan, seperti puasa Rajab. Oleh karenanya, mengetahui tanggal 1 bulan Rajab adalah satu keharusan bagi yang ingin mengamalkan puasa sunnah. Dari data Hisab untuk mengetahui kapan jatuh satu Rajab dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ijtimak/Kongjungsi                : Hari Selasa 28 Maret 2017 Pukul 09.57.06 Wib.
2. Tinggi hilal di Aceh saat matahari terbenam : 03 4559,3” di atas ufuk mar’iy
3. Sudut Elogasi Matahari-Bulan : 05 5539,8
4. Umur hilal : 08 Jam 45 Menit Setelah ijtimak sampai matahari terbenam.

Jumat, 24 Maret 2017

IMSAKIYA RAMADHAN 1438 H-2017 M UNTUK BEBERAPA KOTA BESAR DI ACEH

1. Untuk Wilayah Bireuen silahkan Download
2. Untuk Wilayah Lhokseumawe silahkan Download
3. Untuk Wilyah Takengon silahkan Download
4. Untuk Wilayah Meulaboh silahkan Download
5. Untuk Wilayah Kutacane silahkan Download
6. Untuk Wilayah Kota Sabang silahkan Download
7. Untuk Wilayah Kota Bener Meriah silahkan Download

Jumat, 24 Februari 2017

26 FEBRUARI 2017, GERHANA MATAHARI CINCIN TIDAK TERLIHAT DI ACEH

Gerhana adalah peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan. Perhitungan untuk mengetahui kapan terjadinya gerhana matahari adalah menghitung kapan bumi memasuki bayang kerucut bulan yang mengakibatkan terlihat gerhana matahari di bumi.

Kamis, 16 Februari 2017

MENGHITUNG SIMPANGAN ARAH KIBLAT YANG DIPERKENANKAN


Untuk menghitung simpangan arah kiblat yang diperkenankan di setiap daerah, perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut.
1.      Data yang diperlukan
L1 = 5˚ 7’ 41” LU
B1 = 97˚ 9’ 4” BT
L2 = 21° 25' 21" LU (Lintang Ka’bah)
B2 = 39° 49' 34" BT (Bujur Ka’bah)

Kamis, 09 Februari 2017

11 FEBRUARI 2017 ADA GERHANA BULAN PENUMBRA DI PENGHUJUNG MALAM

Gerhana adalah peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan. Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Gerhana bulan terjadi saat bulan berada pada fase purnama (full moon), namun gerhana bulan tidak terjadi disetiap bulan purnama, karena bidang orbit bulan tidak sejajar dengan bidang orbit bumi.

Jumat, 03 Februari 2017

RUMUS MENGHITUNG JARAK ANTARA DUA TEMPAT DAN JAUH PELENCENGAN ARAH KIBLAT

Mengetahui jauh dari suatu tempat ke Ka’bah dalam persoalan arah kiblat adalah suatu hal yang sangat penting, mengingat dengan diketahuinya jauh suatu tempat bisa diketahui besaran jauh pelencengan arah kiblat bila terjadi penyimpangan dari yang sebenarnya, bisa diketahui pula ukuran lebar masjid yang harus dilengkungkan agar semua jamaah dari dua ujung saf dalam masjid tetap menghadap kiblat dan bisa juga diketahui batasan toleransi penyimpangan arah kiblat. Berikut ini rumus menghitung jauh suatu tempat ke Ka’bah dan besaran pelencengan dari posisi Ka’bah.

Selasa, 31 Januari 2017

MENGUKUR ARAH KIBLAT UNTUK PEMBANGUNAN MASJID AL-HIKMAH TEUKU BINTANG GAMPONG PAYA LEUPAH SIMPANG KEURAMAT ACEH UTARA

Pada hari Selasa tanggal 31 Januari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 03 Jumadil Awal 1438 Hijriah, tim pengukur arah kiblat dari Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe bekerjasama dengan tim Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Utara telah mengukur arah kiblat untuk pembangunan Masjid Al-Hikmah Teuku Bintang Gampong Paya Leupah, Kec. Simpang Keuramat, Kab. Aceh Utara.

Selasa, 24 Januari 2017

MENGUKUR ARAH KIBLAT UNTUK PEMBANGUNAN MASJID BAITUL KARAMAH KEMUKIMAN PANTEU BREUH KECAMATAN BAKTIYA KABUPATEN ACEH UTARA

Pada hari Selasa tanggal 24 Januari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 26 Rabiul Akhir 1438 Hijriah, tim pengukur arah kiblat dari Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) STAIN Malikussaleh Lhokseumawe bekerjasama dengan tim Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Utara telah mengukur arah kiblat untuk pembangunan baru Masjid Baitul Karamah Kemukiman Panteu Breuh Kecamatan Baktiya Kabupanten Aceh Utara.

Kamis, 12 Januari 2017

MENGUKUR ULANG ARAH KIBLAT MASJID ISTIQAMAH MANE KAREUNG KOTA LHOKSEUMAWE

Pada hari Senin tanggal 09 Januari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Rabiul Akhir 1438 Hijriah, tim pengukur arah kiblat dari Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) IAIN Lhokseumawe bekerjasama dengan tim Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Lhokseumawe telah mengukur ulang arah kiblat Masjid Istiqamah Mane Kareung Kecamatan Blang Mangat Pemerintahan Kota Lhokseumawe.

Rabu, 11 Januari 2017

MENGUKUR ULANG ARAH KIBLAT MASJID BESAR UBUDIYAH PEUENTEUT KOTA LHOKSEUMAWE

Pada hari Senin tanggal 09 Januari 2017 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Rabiul Akhir 1438 Hijriah, tim pengukur arah kiblat dari Pusat Studi Ilmu Falak (PSIF) IAIN Lhokseumawe bekerjasama dengan tim Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Lhokseumawe telah mengukur ulang arah kiblat Masjid Besar Ubudiyah Peuenteut Kecamatan Blang Mangat Pemerintahan Kota Lhokseumawe.

Senin, 02 Januari 2017

TRIGONOMETRI BOLA DAN TRIGONOMETRI PLANAR (Suatu perbandingan dalam menghitung Azimut Kiblat)


      Dalam sejarah ilmu hisab (perhitugan) arah kiblat, setidaknya ada dua teori trigonometri yang pernah dipakai dalam menghitung besaran azimut kiblat, yaitu trigonometri bola dan trigonomitri planar. Untuk membandingkan hasil dari dua teori tersebut dalam menghitung azimut kiblat, tulisan ini mencoba untuk menghitung kembali azimut kiblat dengan mengambil sampel tempat perhitungan yaitu Gedung Biro Rektor IAIN Lhokseumawe-Aceh.